REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, perlakukan diskriminatif terhadap pemilik nama Muhammad dan Ali di autogate bandara Soekarno Hatta bukan sekedar tindakan diskriminasi saja melainkan merupakan penghinaan terhadap umat Islam.
Ia melanjutkan, kejadian ini menjadi preseden buruk yang harus ditindak secara serius oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ini dikarenakan di negara yang mayoritas muslim saja simbol-simbol nama muslim diperhina.
Menurutnya, kejadian ini tidak boleh sekedar dianggap sebagai kesalahan teknis software autogate saja tetapi ada usaha untuk mendeskriditkan umat Muslim, khususnya di Indonesia. Jika Presiden Joko Widodo tidak mengambil tindakan tegas terhadap kasus ini maka kejadian serupa akan terus berulang, dan dianggap sekedar kesalahan teknis.
"Saya sesalkan sekali kejadian tersebut yang justru terjadi di negara yang mayoritas umat Islam. Maka, kami menunggu hasil penyelidikan dan tindak tegas Presiden Joko Widodo terhadap kasus tersebut," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Republika, Ahad (22/3).