REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Tingkat kemampuan baca tulis dikalangan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Tasmania meningkat pesat berkat sebuah proyek yang digawangi seorang pakar bahasa.
Pakar patologi bicara, Rosalie Martin selama lebih dari 16 bulan terakhir rutin mengunjungi Penjara Risdon. Tujuannya untuk melakukan pekerjaan pro bono untuk membantu narapidana di fasilitas itu meningkatkan kemampuan membaca mereka.
Kepada ABC, Martin mengatakan proyek yang dinamakan Just Sentences bertujuan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis para narapidana. Sekaligus juga merupakan bagian dari program pemasyarakatan yang harus dilakukan narapidana.
"Jika orang mampu berpikir dan memiliki pengetahuan tentang dunia, tetapi mereka tidak bisa mendapatkan [informasi tersebut melalui membaca], maka informasi itu tidak dapat mengubah hidup mereka melalui pendidikan jika mereka tidak bisa membaca," kata Martin baru-baru ini.
Salah satu siswa narapidana yang diajari Martin sangat menonjol di matanya.
"Ketika saya mengevaluasi kemampuan bahasanya, yang sangat normal, itu berarti Ia dapat berpikir mengenai konsep dengan cara yang sama dengan yang saya atau Anda lakukan tapi ternyata saya baru mengetahui kalau dia tidak bisa membaca,"
"Ada begitu banyak yang dia sama sekali tidak tahu dan itu dialaminya hanya karena dia tidak mampu menyusun informasi seumur hidupnya mengenai membaca.
"Ketika kami berhasil mengetahui dasar masalah yang dihadapinya yakni kesulitan memproses informasi yang didengarnya dia bisa mengemukakan gagasan intelektual dan pengetahuan yang dimilikinya mengenai dunia dan lebih banyak mengakses lebih banyak informasi melalui kemampuan barunya, kemampuan baru ini adalah mampu membaca,"
"Dia bisa menambahkan kemampuannya itu sekarang," tuturnya.
Martin mengatakan selama kelas belajar membaca yang diselenggarakannya berlangsung dia mendapati banyak narapidana didalam penjara Tasmania mendukung proyek yang dilakukannya.
"Begitu mereka bisa membaca, aspirasi mereka pun mulai bermunculan karena kini mereka dapat mengakses berbagai jenis informasi yang membuka pintu baru dan dunia baru bagi mereka,'.
"Proyek kami [Chatter Matters Tasmania] berusaha untuk mendatangkan kemampuan pakar untuk bisa memecahkan masalah ini yang tidak menanggapi masukan kemampuan baca tulis dengan cara biasa."
Martin juga mencatat para narapidana di penjara Tasmania dapat memperbaiki kemampuan membaca mereka dengan cepat.
"Kemampuan membaca adalah bahasa tulis yang menggunakan kode berdasarkan pada bunyi ujaran. jika kita bisa memecahkan masalah ini, begitu kode itu terpecahkan maka mereka bisa dengan cepat mampu membaca hanya dalam waktu 3 -4 bulan,"
"Ada riset internasional yang menyatakan kalau proyek semacam ini sangat penting dilakukan didalam penjara, karenanya saya kira ini adalah kebutuhan yang yang ada disemua penjara di dunia,"
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement