REPUBLIKA.CO.ID, KUTAWARINGIN -- Stadion Jalak Harupat dinilai menghambat saluran irigasi ke lahan persawahan sekitarnya.

Salah seorang penggarap sawah di hadapan stadion kebanggaan warga Bandung itu, Haja Gania, menuturkan, saluran irigasi di lahan sawah garapannya di Desa Kopo, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, kerap terhambat karena adanya bangunan Stadion Jalak Harupat.

Lanjut dia, pada 1980-an, persawahan di situ cukup lancar dalam hal saluran irigasinya. "Sekarang, kalau enggak ada hujan, ya bisa lima bulanan baru panen," ujar dia, saat sedang memanen di ladang, Ahad (22/3).

Sementara itu, lahan sawah seluas satu hektar di sana sudah mulai panen. Sawah garapan Haja, telah ditanam 100 hari sebelumnya. Kata dia, masa panen saat ini diuntungkan oleh musim hujan. "Ya walaupun gerimis, itu sangat membantu," kata dia.

Dari pantauan Republika, sekitar belasan orang sedang sibuk di lahan persawahan. Sekitar delapan orang sedang memanen padi, dan sisanya, yakni kalangan ibu, sedang menyaring gabah dengan nampan.

Hasil saringan gabahnya, kata dia, akan langsung dijual ke pabrik. Ini berbeda dengan dulu yang langsung disimpan di gudang rumah tiap petani. "Sekarang kita langsung jual ke pabrik-pabrik penggilingan," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika