REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI - Sebuah kelompok Muslim bersenjata menyerang beberapa desa di Republik Afrika Tengah selama akhir pekan. Sedikitnya 11 orang tewas dalam penyerangan tersebut.
Auguse Magoussou, warga salah satu desa di bagian tengah negara itu mengatakan, kekerasan yang pecah akhir pekan ini disebabkan ketika penggembala Muslim melihat bila ternak mereka dicuri. Sebagai balasannya, lanjut dia para penggembala menggeledah desa dengan dibantu pada pejuang pemberontak Muslim di negara itu.
Sebanyak sembilan desa kini tengah dikosongkan guna mengantisipasi serangan susulan. Magoussou menjelaskan, para penduduk desa mengungsi di kota utama wilayah tersebut, Kaga Bandoro, dikutip AP, Ahad (23/2).
Namun demikian, juru pembicara pemberontak, Mahouloud Moussa-Moctar membantah bila pihaknya ambil bagian dalam kekerasan tersebut.
Republik Afrika Tengah telah diguncang kekerasan sektarian sejak 2013. Tahun itu, pemberontak Muslim Seleka merebut kekuasaan. Hal ini memnyebabkan munculnya milisi Kristen yang menimbulkan gelombang kekerasan terhadap Muslim.
PBB dan Perancis pun kini berusaha menstabilkan konflik yang ada. Meski serangan yang ditujukan terhadap Muslim mereda, tapi tetap terjadi ketegangan antar kedua kelompok.