REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Ratusan warga Singapura mendatangi Plaza Blok Tujuh Singapore General Hospital (SGH) sejak Senin (23/3) pagi, sambil menempatkan karangan bunga serta balon duka cita atas perginya perdana menteri pertama mereka, Lee Kuan Yew.
"Walau tidak dapat berjumpa langsung, kami turut berduka," ujar seorang warga Geylang Serai, Rahim (46) yang datang bersama istrinya sambil membawa seikat bunga yang ditempatkan diantara rimbunan bunga duka di plaza SGH,demikian laporan Antara dari Singapura.
Pasangan suami istri tersebut mendatangi SGH karena mereka mendapat informasi jenazah Lee akan dipindahkan ke ke Istana Sri Temasek yang berarti akan terbatas orang yang datang melayat.
Senada dengan Rahim, seorang warga lainnya juga mengungkapkan dia bersama beberapa rekannya sengaja datang ke SGH untuk menyampaikan duka cita atas perginya tokoh utama Singapura itu. "Lee Kuan Yew pemimpin kami, beliau berjasa besar untuk Singapura," ujar Andrew.
Warga yang berdatangan tidak hanya mereka yang berusia lanjut tetapi juga anak muda, berbagai ungkapan duka mereka ungkapkan di depan foto besar Lee yang terpajang diantara rimbunan rangkaian bunga duka.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Singapura mengumumkan Lee meninggal pada pukul 03.18 waktu setempat atau 02.18 WIB. Sebelum meninggal, Lee dirawat sejak 5 Februari 2015 karena pneumonia di SGH.
Hingga Senin pagi, jenazah Lee masih di SGH dan pada Senin siang sekitar pukul 11.00 waktu Singapura jenazah disemayamkan di Istana Sri Temasek dan pelayat dibatasi hanya untuk keluarga. Pelayat umum dapat memberi penghormatan terakhir mulai Rabu (25/3) hingga Sabtu (28/3) di Gedung Parlemen Singapura.
Sedangkan, upacara pemakaman kenegaraan akan diadakan pada Minggu (29/3) di National University of Singapore. Dari sekarang hingga Minggu, Pemerintah Singapura menetapkan masa berkabung nasional. Kantor pemerintahan, tempat publik serta pemukiman warga mengibarkan bendera setengah tiang.