REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pihak berwenang Kurdi di Irak menuduh Iran mengirimkan 30 ribu tentara dan ahli militer ke Irak. Pasukan Iran tersebut diduga dikirim untuk melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak.
Kepala Komite Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak Shakhawan Abdullah mengatakan pada Aljazirah, Ahad (22/3), tentara Iran beroperasi di sejumlah kota-kota di Irak. Pasukan Iran menurut Abdulah berjuang di tanah Irak.
Abdullah mengatakan, kehadiran pasukan Iran meliputi penasihat dan ahli militer. Pasukan Iran tersebut menurutnya berjuang di bawah bendera Pasukan Pergerakan Populer. Sebuah organisasi yang memayungi kelompok-kelompok bersenjata Syiah, yang terdiri dari sekitar 100 ribu pejuang.
Sementara itu, Iran telah berulang kali membantah mengirimkan tentaranya ke Irak.
Pada Agustus lalu, Iran dituduh mengirim ratusan tentara untuk merebut kembali kota Jalawla dari ISIS. Sedangkan pada Desember, Iran dituduh menggunakan pesawat tempur F-4nya untuk menyerang target ISIS di Provinsi Diyala.