REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pemimpin dinilai harus memiliki standar berbicara yang tinggi dengan menunjukkan kesopanan dan mengeluarkan perkataan yang baik.
“Pemimpin harus memiliki standar bicara yang berbeda dari rakyat biasa, harus lebih tinggi,” ujar Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, Selasa (24/3).
Hal itu juga yang harus dimiliki Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kasus Ahok, kata dia, merupakan salah satu contoh pejabat publik yang kurang memiliki kontrol terhadap emosi diri sendiri.
Ahok terlalu emosional sehingga saat berbicara sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dan tidak layak didengar.
“Mungkin ada pengaruh kultur, tapi jelas tidak bagus diterapkan sebagai pemimpin Jakarta,” jelas dia.
Sikap Ahok juga berbahaya jika sampai didengar dan ditiru anak kecil yang menonton televisi. Menurutnya, jika pemimpin dengan cara bicara kasar telah ditiru rakyatnya, maka rakyatnya juga akan bersikap kasar.