Selasa 24 Mar 2015 12:49 WIB
WNI gabung ISIS

Banten Diduga Menjadi Sarang ISIS

Rep: c81/ Red: Bilal Ramadhan
Personil Densus 88 Antiteror Mabes Polri  mengawal petugas yang membawa barang bukti usai melakukan penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah   yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (22/3).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Personil Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengawal petugas yang membawa barang bukti usai melakukan penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang mengeluarkan pernyataan, komandan organisasi terlarang Islamic State In Syiria (ISIS) untuk Pulau Jawa diduga berada di Kota Serang, Banten.

Menurut Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang, Amas Tajudin, penting bagi masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan ini. “Hal-hal penting yang perlu diwaspadai bersama, Komandan ISIS yang didaulat untuk Pulau Jawa berada di Banten, yakni Kota Serang," katanya, Selasa (24/3).

Amas pun menduga, sudah banyak warga Banten yang berangkat untuk bergabung dengan ISIS. Bahkan, dia mengungkapkan penangkapan terduga ISIS pada Ahad (21/3) di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel), merupakan salah satu indikasi kalau Banten masih menjadi lokasi strategis bagi aktivitas ISIS.

"Dari sekian banyak yang berangkat itu, ada yang terindentifikasi ada yang berasal dari Kota Serang, dan mereka sudah bergabung di sana," katanya menegaskan.

Sementara itu, menurut Amas, Kota Cilegon diduga menjadi sarang penyebaran ajaran dan perekrutan anggota ISIS, dengan target para karyawan pendatang yang bekerja di banyak perusahaan di Kota Serang.

"Poros kegiatannya meliputi Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangsel, dan Bekasi. Selain itu, di Kota Cilegon juga harus diwaspadai, lantaran sebagian besar anggota ISIS bukan berasal dari tokoh asli lokal, tapi ada yang berafiliasi dengan perusahaan swasta, termasuk juga di BUMN," katanya.

Bahkan, Kota Cilegon yang memiliki banyak perusahaan swasta dan BUMN diduga menjadi basis penyebaran anggota ISIS di Provinsi Banten. Hal ini karena berdasarkan keadaan sosial Kota Cilegon yang sudah heterogen.

"Mereka karyawan yang tersebar di Kota Cilegon, tapi punya aktivitas lain, yakni sebagai simpatisan ISIS," terangnya.

Dugaan Amas, pertemuan anggota dan penyebaran ajaran ISIS di Kota Cilegon disamarkan dalam bentuk pengajian dan pengobatan alternatif yang biasanya menggunakan ajaran Islam. Acara yang berbau agama biasanya diminati oleh warga Banten yang terkenal dengan religiusitasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement