REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Winda Puspitasari Aulia (18 tahun), siswa kelas 3 SMK Cintawana, Kabupaten Tasikmalaya yang hilang sejak Kamis pekan lalu sempat menghubungi orangtuanya. Dia mengaku disekap di sebuah kamar gedung bertingkat.
Ayah Winda, Sunarnya mengatakan anaknya menghubungi mereka pada Senin (23/3). Menurut dia, anaknya berbicara sambil ketakutan. "Winda bilang dikurung di kamar di lantai tiga sebuah gedung," kata Suryana, Selasa (24/3).
Saat Suryana bertanya dimana lokasinya, Winda bilang tidak mengetahui lokasinya. Winda mengaku sadar setelah berada di sebuah kamar. Kemudian telepon yang digunakan Winda mati. Suryana menelepon balik tapi tidak ada jawaban. "Semoga anak saya sehat dan bisa cepat ditemukan," kata ibu kandung Winda, Naronah.
Warga Kampung Sibyan (RT2/ RW4), Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya itu mengatakan, anaknya hilang setelah ada telepon dari sekolah SMK Cintawana. Pihak sekolah memberitahukan bahwa Winda tidak masuk sekolah pada Jumat (20/3).
"Hari Kamis Winda berangkat ke sekolah diantar saudaranya menggunakan sepeda motor, jadi sudah empat hari anak saya hilang," kata Suryana.
Suryana menjelaskan, menurut pengakuan saudaranya yang mengantar anaknya ke sekolah. Winda janjian bertemu dengan temennya di halaman Masjidi Singaparna. Di sana sudah menunggu dua anak perempuan temannya Winda. Kedua temannya sama-sama menggunakan seragam sekolah. Setelah Winda diantarkan, saudaranya langsung kembali pulang.
Kasat Reskrim Polres Kabupaten Tasikmalaya, AKP Hendrawan mengatakan, ada laporan dari orang tua yang kehilangan anak gadisnya ke PPA Polres Kabupaten Tasikmalaya. Menurut Hendrawan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
"Belum dapat dipastikan apakah ini merupakan penculikan, penyekapan atau kabur dari rumah," ujar Hendrawan. Menurut laporan dari orang tuanya, kata dia, Winda tidak memiliki masalah di rumah atau pun masalah keluarga.