REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Aktivitas bisnis Zona Euro menguat disaat Bank Central Eropa mulai mencetak uang untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Sementara itu pabrik-pabrik Cina mengalami perlambatan. Begitupun dengan pertumbuhan manufaktur Amerika Serikat hanya tumbuh tipis, meskipun dolar AS menguat the Fed akan segera menaikan suku bunga.
Eurozone Composite Flash Purchasing Managers Index (PMI) mencatat, adanya lompatan yang cukup tinggi dari 53,3 di Februari menjadi 54,1. Angka tersebut diambil dari survei terhadap ribuan perusahaan yang dipandang sebagai indikator pertumbuhan yang baik.
Reuters menuliskan survei yang dilakukan PMI tersebut membuktikan terjadi pertumbuhan ekonomi kuartal dari 0,3 persen hingga 0,4 persen yang disesuaikan dengan data pasar pada tiga bulan terakhir. Sehingga European Central Bank membeli obligasi senilai lebih dari satu triliun Euro pada Maret ini.
Harga sub indeks Zona Euro juga melonjak sejak delapan bulan terakhir dari 49,0 menjadi 50. Hal ini menunjukan tidak akan terjadi inflasi dalam waktu dekat. Apalagi saham Eropa dan Euro naik tipis. Ini menunjukan Zona Euro sedang mendapatkan momentum data yang baik.