Rabu 25 Mar 2015 02:12 WIB

Fasilitas Pelabuhan NTT Dianggap Kurang Memadai

Pelabuhan Mamuju
Foto: indonesia wonder
Pelabuhan Mamuju

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur (NTT) Richard Djami mengatakan, fasilitas pelabuhan laut yang ada di NTT saat ini masih kurang memadai untuk membantu mewujudkan program Tol Laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

"Infrastruktur sebuah pelabuhan itu bukan hanya pada dermaganya namun fasilitas lain, seperti gudang penampungan serta fasilitas-fasilitas lain juga perlu dibangun di sebuah pelabuhan untuk mendukung program tersebut," katanya di Kupang, Selasa (25/3).

Ia menjelaskan, gudang penampungan itu sangat diperlukan di sebuah pelabuhan untuk menampung komoditas yang diangkut dari pelabuhan-pelabuhan penampung menuju ke pelabuhan yang menjadi tujuan penampungan hasil-hasil komoditi yang akan dibawa ke provinsi lain.

Selain pembangunan di kawasan pelabuhan sendiri, pembangunan infrastruktur juga perlu diatur seperti, jalan masuk yang bagus menuju ke pelabuhan, area untuk parkir, serta penerangan di pelabuhan.

"Bayangkan saja jika disebuh pelabuhan laut tidak mempunyai gudang penampung, maka perlu berhari-hari untuk membongkar muatan untuk diturunkan agar bisa langsung dibawa ke wilayah lain," tuturnya.

Untuk pembangunan fasilitas pelabuhan laut yang memadai tersebut menurutnya membutuhkan anggaran yang banyak sehingga harus mengambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki oleh pemerintah Provinsi.

Namun menurutnya, APBD untuk pembangunan infrastruktur pelabuhan sendiri harus membutuhkan dana dari pemerintah pusat. "Pastinya kami membutuhkan daya dukung dari pemerintah pusat untuk lebih meningkatkan pembangunan pelabuhan tol laut tersebut," tambahnya.

Sejauh pantauaan dinas perhubungan NTT, rata-rata pelabuhan yang dikelola pihak perhubungan tidak memiliki gudang penampungan untuk menampung komoditas yang akan dibawa dan yang telah dibawa menuju ke pelabuhan-pelabuhan di NTT. Namun yang dikelola pihak Pelindo menurutnya lebih memadai dalam hal pembangunan infrastrukturnya sendiri.

Terkait perhatian pemerintah provinsi dalam hal pembangunan pelabuhan laut di pulau-pulau terdepan ia mengatakan, saat ini pulau-pulau terdepan yang ada di NTT yang berpenghuni hanyalah pulau Rote Ndao dan telah ada pelabuhan di pulau tersebut untuk menunjang kegiatan perekonomian di wilayah tersebut.

"Kita selalu meminta Pemda setempat untuk menjaga pelabuhan tersebut, agar bisa terus menjadi sarana peningkatan kegiatan perekonomian di wilayah tersebut," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement