Rabu 25 Mar 2015 06:29 WIB

16 Perahu Motor Dikerahkan Cari Nelayan Hilang

Tenggelam di laut (ilustrasi).
Foto: Antara
Tenggelam di laut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Sebanyak 16 perahu motor dikerahkan untuk mencari nelayan asal Desa Branta Tinggi, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang hilang. 

Menurut Penyidik Syahbandar Pelabuhan Branta, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Agus Suryatno, ke-16 perahu itu melakukan pencarian di beberapa titik di perairan Tlanakan dan Pademawu, Selasa malam. 

"Sebagian ada yang mencari di perairan Kecamatan Pademawu dan sebagian lagi ada yang siaga di perairan Kecamatan Tlanakan," katanya. 

Ia menjelaskan, pencarian nelayan hilang ini dilakukan oleh petugas gabungan dari Keamanan Laut (Kamla), Polsek dan Koramil Tlanakan, serta petugas dari Syahbandar Tlanakan, Pamekasan.

Nelayan asal Desa Branta Tinggi yang hilang itu bernama Fauzan. Ia diketahui hilang di perairan Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, diduga tercebur laut.

Nelayan itu diketahui hilang sekitar pukul 07.15 WIB. Salah seorang nelayan menemukan perahu di tengah laut di perairan Desa Padelegan pada koordinat 07 15.45 Lintang Selatan/113 33.00 Bujur Timur.

Pihak Syahbandar Branta selanjutnya melakukan koordinasi dengan petugas keamanan dari Polsek Tlanakan, terkait nelayan yang hilang itu, dan petugas juga telah melakukan pencarian menggunakan perahu nelayan setempat.

Fauzan berangkat melaut sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa pagi sendiri dengan Perahu Motor Putro Segoro menggunakan jaring penangkap ikan dengan kapasitan perahu 3 gross ton.

Jenis perahu yang digunakan Fauzan ini sering disebut oleh masyarakat setempat dengan "perahu kateran" dan perahu itu juga sering digunakan masyarakat untuk memancing.

Agus Dwi Suryanto menuturkan, saat ditemukan, di dalam perahu itu masih terdapat jaring, ikan hasil tangkapan, bekal berupa nasi dan ikan, serta telepon seluler milik Fauzan.

Sebagian warga di Desa Branta, Kecamatan Tlanakan menduga, hilangnya Fauzan itu, kemungkinan kecebur air laut saat menarik jaring.

"Mungkin kepeleset lalu kecebur ke laut. Kalau cuaca sejak pagi hingga siang, bahkan hingga malam ini normal. Ombak tidak besar bahkan terpantau tenang," katanya menjelaskan.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement