Rabu 25 Mar 2015 08:06 WIB

Idrus Marham: Saling Ancam Bukan Karakter Golkar

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham (tengah) menunjukkan surat laporan kepada wartawan ketika melaporkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/3).
Foto: Antara/Reno Esnir
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham (tengah) menunjukkan surat laporan kepada wartawan ketika melaporkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Golkar kubu Agung Laksono meminta Ketua Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) untuk keluar dari ruang fraksi di DPR RI.

Golkar kubu Agung Laksono melayangkan surat pengusiran Ade Komaruddin dan Bambang Soesatyo dari ruang ketua dan sekretaris fraksi Golkar di DPR.

Sekjen Partai Golkar kubu Ical, Idrus Marham menyayangkan terjadinya ancaman tersebut. Sebab,ancam-mengancam menurutnya tidak dimiliki oleh kader partai berlambang pohon beringin itu.

Menurutnya kader Golkar kubu Ical bukannya takut dengan ancaman dari Golkar hasil munas Ancol, Jakarta, namun lebih pada malu melihat tingkah kader Golkar yang masih menggunakan pemaksaan dan ancaman.

"Itu bukan karakter Golkar, karakter Golkar adalah karya kekaryaan," katanya, Selasa (24/3) malam.

Idrus melanjutkan, jika ada yang mengaku sebagai kader Golkar namun melakukan ancaman pada kader Golkar lain bertentangan dengan ciri dan karakter Golkar.

Ia menegaskan tidak akan membalas segala ancaman yang ditujukan pada kepengurusan Golkar kubu Ical. Sebab, mereka akan menyelesaikan persoalan ini berlandaskan hukum yang berlaku.

"Kami tidak melawan, bukan karena takut, tapi kami malu," ujarnya.

Koordinator harian Koalisi Merah Putih (KMP) ini mengatakan, harusnya dua kubu yang berkonflik menunggu proses hukum yang masih berjalan. Bukan dengan ancaman pengusiran berdasar Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang sedang digugat.

Sebelum ada putusan hukum yang final dan mengikat, maka jangan ada saling ancam antara kedua kubu untuk menduduki ruang fraksi Golkar di DPR.

"Saya yakin (mereka) kalah, karena alas kebijakannya, indikasi pemalsuan," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement