REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo membantah jika kepergiannya ke Bali bukan untuk bertemu dengan Ketua Umum Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono. Ia menegaskan hingga saat ini belum mengakui status hukum legal standing yang dikantongi oleh kubu Agung Laksono.
Syahrul menjelaskan, kepergiannya ke Bali dalam rangka menghadiri pertemuan dengan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) dan juga menghadiri resepsi anak Zainal Tayeb.
"Jadi tidak ada info saya ke Jakarta atau Bali untul bertemu Agung Laksomo. Kenyataanya saya jam 10 saya ada di Bali, jam 15.00 saya kembali menuju airport lagi, untuk ke Makassar," jelasnya, Selasa (24/3) malam.
Mengenai kisruh partai Golkar, Ia menegaskan bahwa Golkar Sulsel tidak dalam masalah. Dia juga menuturkan, DPD I dan II Sulsel tidak akan ikut mempermasalahkan siapa saja yang menjadi ketua umum Golkar. Yang penting sosok tersebut layak dan sah secara hukum.
Namun, Syahrul menegaskan, masih belum mengakui status hukum legal standing yang dikantongi DPP kubu Agung Laksono.
"Saya tidak mau tanggapi itu, yang jelas kami di Sulsel adalah Golkar. Golkar tetap punya mekanisme, apa yang baik untuk kepentingan Golkar Sulsel kita terima. Saya tidak perlu lihat apa-apa kiri-kanan. Saya tidak mengikuti siapa-siapa," jelasnya.
Dia juga mengatakan, Golkar Sulsel tidak terpengaruh lagi terhadap siapa-siapa. Ini telah menjadi komitmen dengan seluruh ketua DPD II di Sulsel. Terkait informasi kedatangan Agung Laksono ke Makassar, Syahrul tidak akan ambil pusing.
Dia menambahkan bawah Makassar dan Sulsel ini milik semua. Sehingga siapapun yang mau datang tidak akan ada yang menghalangi.
"Kalau mau datang siapa yang mau larang. Saya tidak bisa larang siapapun yang mau datang. Saya tidak bisa jawab itu," pungkasnya.