REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua Parlemen AS John Boehner pada Selasa (24/3) mengatakan ia terkejut dan tercengang saat mengetahui tindakan Israel memata-matai pembicaraan nuklir dengan Iran.
Israel, katanya, melakukan tindakan yang merusak diplomasi. Anggota senior Partai Republik di Kongres tersebut mengatakan ia agak terkejut saat membaca berita mengenai perbuatan memata-matai yang disiarkan The Wall Street Journal, Selasa.
"Segera setelah AS dan negara besar lain di dunia memasuki perundingan tahun lalu untuk mengendalikan program nuklir Iran, pejabat senior Gedung Putih mengetahui Israel memata-matai pembicaraan tertutup itu," kata Boehner yang berencana melakukan perjalanan ke Israel pada akhir Maret
Selain itu, Israel memperoleh keterangan mengenai penjelasan AS dari informan dan kontak diplomatik di Eropa. Para pejabat AS menggambarkan operasi itu sebagai tindakan lebih luas oleh pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menembus perundingan.
"Satu hal buat AS dan Israel untuk saling memata-matai, tapi hal lain buat Israel untuk mencuri rahasia AS dan memainkannya kembali kepada anggota legislatif AS untuk merusak diplomasi AS," kata seorang pejabat senior.
Seperti Netanyahu, banyak anggota parlemen AS menyuarakan penentangan mereka bagi kesepakatan yang tak melucuti program nuklir Iran.
"Saya terkejut oleh kenyataan ada laporan di dalam artikel pers ini informasi diberikan oleh pejabat Israel kepada anggota Kongres. "Saya tidak tahu sama sekali mengenai itu. Saya tercengang mengenai itu," kata Boehner.