REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Pemerintah Turki telah melancarkan operasi yang menargetkan tempat penampungan dan toko yang diyakini milik Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Ini diketahui setelah pemimpin utama PKK dijebloskan ke penjara.
Militer Turki menargetkan sasaranya di provinsi Mardin Tenggara. Mereka mencari pos-pos dari kelompok PKK yang telah melakukan pemberontakan selama tiga dekade melawan Ankara.
"Pasukan keamanan sedang melakukan operasi dengan lima tim dengan tujuan mengidentifikasi dan menghancurkan tempat penampungan dan toko yang diyakini milik kelompok teroris separatis di Mazidag pedesaan Mardin," kata militer dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Sabtu (21/3), pemimpin PKK, Abdullah Ocalan yang telah dijebloskan ke penjara meminta kelompoknya untuk mengadakan kongres untuk mengakhiri perjuangan bersenjata. Dia menyatakan, metode angkat senjata sudah tak relevan lagi. Namun, ia tidak sampai menyatakan segera mengakhiri perjuangan yang ada.
Presiden Tayyip Erdogan sempat melakukan pembicaraan dengan Ocalan pada akhir 2012 untuk mengakhiri pemberontakan yang telah menewaskan 40.000 orang. Karena konflik yang ada menyebabkan perekonomian daerah Kurdi menjadi stagnan dan juga mencoreng citra Turki di mata Internasional.