REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina telah memberikan daftar prioritas tersangka korupsi ke Amerika Serikat, Rabu (25/3). Para tersangka tersebut diduga melarikan diri ke AS.
Kepala biro antikorupsi pada kantor kejaksaan Xu Jinhui mengatakan kepada harian China Daily satu daftar prioritas tersangka pejabat korup Cina yang diduga berada di AS telah diserahkan kepada otoritas di negara tersebut.
Pada 2014, pejabat Cina mengatakan lebih dari 150 pejabat pemerintah yang korup berada di Amerika Serikat.
Sebagian besar tersangka pejabat korup yang berada di luar negeri, baik yang bekerja di pemerintahan maupun badan usaha milik pemerintah menerima suap atau menyelewengkan dana publik.
Laporan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pejabat senior AS akan menemui mitra mereka dari Cina pada Agustus untuk membicarakan kemungkinan memulangkan pejabat yang melarikan diri ke Amerika. Para pejabat korup itu membawa miliaran dolar aset pemerintah yang diduga hasil curian.
Xu menambahkan otoritas Cina akan memulai proses hukum untuk menyita aset-aset di luar negeri.
"Begitu mendapatkan bukti kuat, kami akan memulai prosedur penyitaan sesuai hukum," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Amerika Serikat kemungkinan akan mendeportasi mantan istri buronan pejabat Cina yang didakwa atas kasus pencucian uang dan penipuan imigrasi. Namun, kedua negara tidak memiliki kesepakatan ekstradisi dan pemerintah negara Barat sejak lama enggan menyerahkan para tersangka karena kurangnya transparansi serta jalur hukum dalam sistem peradilan Cina.
Pekan lalu pemantau antikorupsi Partai Komunis mengatakan 500 tersangka pada 2014 telah dipulangkan ke Cina bersama dengan lebih dari tiga miliar yuan (484,32 juta dolar AS).