REPUBLIKA.CO.ID, DAMASAK -- Militan Boko Haram kembali melakukan menculikan pada lebih dari 400 perempuan dan anak-anak dari kota Damasak, di utara Nigeria. Belum ada konfirmasi langsung dari Boko Haram, namun mereka kerap melakukan penculikan massal selama enam tahun pemberontakan.
Salah seorang warga, Souleymane Ali mengatakan, Boko Haram telah menculik sekitar 506 perempuan dan anak-anak dari kota Damasak. Boko Haram, menurut Ali juga telah membunuh sekitar 50 dari mereka yang diculik sebelum pergi dari kota tersebut.
"Kami tak tahu apa mereka membunuh orang lain setelah meninggalkan (Damasak), tapi mereka membawa sisanya bersama mereka," katanya.
Ali mengatakan, istri dan ketiga putrinya berada di antara mereka yang diculik. Padahal menurut Ali, dua anaknya akan menikah tahun ini.
"Boko Haram mengatakan, 'mereka adalah budak jadi kami mengambil mereka karena mereka milik kami'," kata Ali menirukan ucapan Boko Haram.
Ia berharap kembali menjalankan kehidupan normal. Ali mengaku telah pasrah, melihat banyak hal telah terjadi pada lingkungan dan keluarganya.
Nasib serupa juga menimpa warga lain, Mohamed Ousmane. Ousmane mengatakan, militan menculik dua istri dan tiga anaknya.
Kesaksian lain diungkapkan Fana, ia mengatakan militan menculik sejumlah tawanan dari masjid utama dan membawa mereka keluar dari kota. Ia mengatakan, berhasil menyelamatkan dua anaknya dengan menyembunyikannya di rumah.
Boko Haram selama ini berupaya mendirikan kekhalifahan di utara Nigeria. Ulah Boko Haram tersebut berimbas pada eskalasi kekerasan dan penundaan pemilu, yang direncanakan bulan lalu. Pemilu Ulang Nigeria rencanaya akan dilangsungkan pada Sabtu (29/3).
Sementara itu, pasukan Nigeria mendistribusikan makanan pada Selasa (24/3) untuk segelintir warga yang tinggal di Damasak. Beberapa warga sesekali memeriksa rumah mereka, sebelum kembali ke persembunyian.
Pasukan Nigeria, Chad dan Niger selama ini telah berjuang untuk mendorong militan dari sejumlah kota dengan melakukan serangan simultan. Pihak berwenang Nigeria mengatakan, sekitar 17 dari 20 daerah yang diduduki Boko Haram telah dibebaskan.
Penculikan massal bukan kali ini saja dilakukan Boko Haram. Pada April 2014 silam, sekitar 276 siswi dari pesantren pemerintah di Chibok diculik. Hingga saat ini keberadaan 219 di antaranya belum diketahui. Sementara sisanya berhasil melarikan diri.
Namun, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan berjanji untuk menemukan para siswi tersebut dalam keadaan hidup. Ia mengatakan, optimis siswi-siswi yang diculik masih dapat ditemukan. "Saya percaya cerita gadis-gadis Chibok akan lebih baik, sekarang kami bekerja sama dengan Nigeria, Kamerun dan Chad," katanya.
Lebih dari 1,5 juta orang telah terusir dari rumah mereka akibat pemberontakan enam tahun Boko Haram. Sekitar 10 ribu orang tewas dalam bentrokan tahun lalu. Serentetan bom bunuh diri juga dilakukan oleh Boko Haram dengan menggunakan perempuan dan gadis muda.
Dalam sebuah video, pemimpin Boko Haram mengatakan anak perempuan harus menikah dan tak berpendidikan. Kelompok Boko Haram menjuluki pendidikan Barat sebagai sebuah dosa.