Rabu 25 Mar 2015 18:16 WIB

Terduga Simpatisan ISIS Ditangkap di Taman Kota Malang

Rep: C74/ Red: Bayu Hermawan
Personil Densus 88 Antiteror Mabes Polri  mengawal petugas yang membawa barang bukti usai melakukan penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah   yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (22/3).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Personil Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengawal petugas yang membawa barang bukti usai melakukan penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror Polri menangkap seorang yang diduga membiayai simpatisan kelompok radikal ISIS untuk berangkat ke Suriah. Terduga simpatisan ISIS berinisial HA (51), ditangkap di depan Taman Megamendung, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.

Seorang saksi mata bernama Hendra (18), mengatakan penangkapan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Menurutnya proses penangkapan berjalan dengan cepat, dan tanpa adanya perlawanan.

"Tiba-tiba ada orang dipegangi polisi, dalam keadaan tengkurap. Ada enam polisi lebih  yang memeganginya," ujarnya, Rabu (25/3).

Hendra menjelaskan, awalnya ia ingin memotong rambut tak jauh dari lokasi penangkapan. Kemudian, ia melihat ada seorang penjual duren di depan Taman Megamedung, merasa heran karena sebelumnya tak pernah ada yang berjualan buah disana, Hendra pun mendatangi penjual buah itu.

Begitu sampai di depan taman, ia melihat ada seorang pria yang memakai helm, jaket dan celana panjang warna hitam ditangkap segerombolan orang.Saat ingin mendekat Hendra dicegat oleh seorang polisi berpakaian preman. Melihat pistol dipinggang polisi tersebut dan hanya dapat melihat dari jauh.

Jarak ia berdiri dengan tempat kejadian hanya lima meter. Hendra mengatakan saat kejadian taman cukup ramai. Banyak pedagang kaki lima dan warga yang melihat kejadian tersebut.

Sementara salah seorang saksi lainnya Sahudi (17) mengatakan kejadian tersebut sangat cepat. Ia mengira ada perkelahian. Ia pun langsung menjaga jarak dari tempat penangkapan tersebut.

"Saya kira ada orang yang berkelahi, saya cuma lihat dari jauh, tahunya ada orang ditangkap," ujar Sahudi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement