REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan koalisi pimpinan AS berencana lakukan serangan udara dalam mendukung operasi Irak terhadap Negara Islam di Tikrit.
Seperti dilaporkan Reuters, Rabu (25/3), koalisi tersebut telah lama absen dari Tikrit, wilayah terbesar yang diambil pasukan Irak dan kelompok muslim Syiah yang didukung Iran, sejak militan Negara Islam meyerbu sepertiga negara itu tahu lalu.
Sebelumnya, Gedung Putih menjelaskan koalisi yang dipimpin AS ini sudah melakukan kegiatan intelijen, pengawasan, dan pengintaian ke Tikrit.
Presiden Irak Fouad Massoum dalam sebuah wawancara dengan Reuters mengatakan, koalisi akan segera melakukan serangan di Tikrit, tempat kelahiran mantan diktator Irak, Saddam Hussein.
Lebih dari 20 ribu tentara dan kelompok-kelompok paramiliter Syiah mengambil bagian dalaam serangan. Operasi ini sempat terhenti selama hampir dua pekan karena banyak korban berat di pinggir kota, sekitar 160 kilometer sebelah utara Baghdad.