Kamis 26 Mar 2015 08:54 WIB

Seberapa Amankah Airbus A320?

Rep: C14/ Red: Ilham
Pesawat AirAsia jenis Airbus A320-200.
Foto: Reuters
Pesawat AirAsia jenis Airbus A320-200.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Airbus A320 adalah salah satu pesawat yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Ada lebih dari 85 juta penerbangan yang menggunakan pesawat jenis ini. Bahkan, hampir seluruh maskapai penerbangan di Amerika Serikat (AS) menggunakan jenis ini. Menurut data pabrikan Airbus, setiap 2,5 detik ada jenis A320 yang mendarat ataupun lepas landas di seluruh dunia. Demikian dilansir The Sydney Morning Herald.

Namun, pesawat Airbus jenis A320 diketahui juga sebagai yang sering mengalami kecelakaan fatal sejak tahun 1988. Termasuk di antaranya, insiden pada Desember lalu, ketika pesawat Airbus A320-216 kode penerbangan QZ8501 milik maskapai AirAsia jatuh di Laut Jawa. Insiden ini menewasan 162 penumpang dan awak maskapai.

Meskipun begitu, pakar penerbangan dari Boeing menyebut, Airbus A320 masih dapat dianggap aman untuk beroperasi. Sebab, dari setiap satu juta penerbangan, Airbus A320 hanya mengalami kecelakaan fatal dengan rasio sebesar 0,14.

"Dalam soal rata-rata kecelakaan, ini (A320) termasuk dalam pesawat teraman yang beroperasi," kata Richar Aboulafia, pakar penerbangan dan juga Wakil Presiden konsultan Teal Grup Corp.

Oleh karenanya, kecelakaan yang menimpa maskapai Germanwings tidak lantas mengindikasikan Airbus A320 tidak aman ditumpangi. Penerbangan maskapai Germanwings dari Barcelona (Spanyol) ke Dusseldorf (Jerman) membawa enam awak pesawat dan 144 penumpang. Termasuk di antaranya, 16 orang anak-anak. Total 150 orang itu diduga kuat tewas.

Pesawat maskapai Germanwings nomor penerbangan 9525 diketahui jatuh di atas Pegunungan Alpen sekitar 650 kilometer tenggara Paris, Prancis. Pihak pabrikan Airbus melaporkan telah mengirimkan tim ahli ke lokasi kejadian untuk membantu investigasi penyebab kecelakaan.

Adapun pesawat yang mengalami kecelakaan nahas itu diketahui telah memiliki 58.300 jam terbang dan 46.700 penerbangan. Pesawat ini dipesan oleh Lufthansa (sebagai perusahaan induk Germanwings) dari pabrikan Airbus pada 1991. Ini menjelaskan, pesawat tersebut merupakan salah satu jenis A320 tertua, tapi masih dinilai cukup usia untuk beroperasi. Adapun rata-rata batas usia layak terbang sebuah A320 ialah 20 tahun.

Ketika ditanya apakah Germanqings berencana menarik seluruh A320 dari operasional, juru bicara Thomas Winkelmann menolaknya. Thomas menyebut, pesawat jenis A320 masih memiliki rekam kineja yang memuaskan.

"Tapi akan ada investigasi lebih lanjut," ujar Thomas Winkelmann kepada Sydney Morning Herald, Rabu (25/3).

Terakhir kali jenis A320 milik Germanwings diinspeksi adalah pada 2013. Meskipun demikian, jelas Thomas, ada pengecekan rutin semua pesawat tiap hari Senin. "Jadi tepat sehari sebelum insiden kecelakaan," ujar Thomas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement