REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yasin mengatakan, serangan udara Arab Saudi yang dluncurkan Kamis (26/3) menargetkan kekuatan udara Houthi dan kemampuan milisi untuk meluncurkan rudal.
"Serangan ini terutama mencegah pemberontak Houthi menggunakan bandara dan pesawat untuk menyerang Aden dan bagian lain dari Yaman, juga untuk mencegah mereka menggunakan roket," ujar dia dilansir Reuters, Kamis (26/3).
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, dan Qatar telah memutuskan untuk bertindak melindungi Yaman dari agresi milisi Houthi yang dilindungi Iran. Hal itu sesuai dengan pernyataan bersama lima negara Teluk Arab.
Mereka bertindak setelah Houthi mengancam kota di selatan dimana Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi berada. Houthi berisi tentara Yaman yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.
Yasin mengatakan, beberapa target dari lima negara Teluk Arab itu adalah pangkalan udara Dulaimi, pangkalan udara Taiz dan pangkalan udara Hodeidah. "Karena mereka telah diambil alih oleh Houthi," ungkapnya.
Ia menolak memberikan durasi selama masa perang, tapi menyatakan bila hal itu terus dilakukan sampai mencapai target. Ia menambahkan bila Hadi masih di selatan dan dalam kondisi aman.