REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pendidikan anti korupsi akan lebih baik jika ditanamkan sejak dini melalui dongeng-dongeng berpesan moral baik. Sayangnya, beberapa dongeng terkenal justru membawa pesan moral yang berlawanan dengan semangat anti korupsi.
Untuk bisa menanamkan kembali rasa anti korupsi sejak dini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat dongeng bagi anak-anak yang sarat dengan pesan anti korupsi. KPK berharap, dongeng ini dapat memberi pengaruh yang lebih baik bagi pembentukkan karakter anak.
Pelaksana Harian Direktur Direktorat Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK menjelaskan cukup banyak dongeng yang "salah" beredar selama ini. Misalnya, pesan moralnya tidak jelas dan negatif.
"Dulu kita kenal Si Kancil. Tapi ternyata itu cerita yang kurang bertanggung jawab," ujar Pelaksana Harian Direktur Dikyanmas KPK Guntur Kusmeyano di Bandung, Kamis (26/3).
Guntur menjelaskan, dongeng anti korupsi KPK menggunakan karakter-karakter yang memiliki sembilan nilai anti korupsi. Kesembilan nilai tersebut dirumuskan oleh para ahli pendidikan yang sengaja dilibatkan oleh KPK pada 2007 lalu. Kesembilan nilai anti korupsi tersebut ialah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.
Guntur menyatakan masing-masing nilai anti korupsi tersebut memiliki ceritanya sendiri. Dalam hal menanamkan sikap anti korupsi pada anak, KPK juga membuat berbagai macam tools yang memuat sembilan nilai tersebut. Sejauh ini, KPK sudah memproduksi komik, film, hingga animasi yang mengajarkan anti korupsi pada anak.