Kamis 26 Mar 2015 19:14 WIB

ICW: Pola Korupsi APBD Jakarta Selalu Sama Tiap Tahun

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjukan laporan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/2).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjukan laporan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menduga pola korupsi dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta selalu sama setiap tahun. Hal itu terlihat dari adanya temuan dugaan korupsi dalam APBD 2014 di beberapa mata anggaran yang kembali diajukan dalam APBD 2015 versi DPRD.

Peneliti ICW Febri Hendri mengatakan, tiga mata anggaran di APBD 2015 versi DPRD sama persis dengan APBD 2014 yang terindikasi korupsi. ICW menemukan indikasi dugaan korupsi yang terjadi pada pengadaan UPS, printer dan scanner 3D serta enam judul buku di APBD DKI 2014.

Hal ini menunjukkan bahwa korupsi yang dilakukan telah terpola."(Tiga) mata anggaran itu kembali diusulkan oleh anggota DPRD. Setelah ditelusuri lagi ternyata pengadaanya terindikasi korupsi (di APBD 2014)," kata Febri di gedung KPK, Kamis (26/3).

Dia menjelaskan, dari hasil penelitian yang dilakukan ICW, pengadaan enam judul buku pada APBD 2014 terindikasi bermasalah. ICW, menemukan adanya dugaan korupsi di pengadaan ini yang menyebabkan kerugian negara ditaksir mencapai Rp 2,1 miliar.