Kamis 26 Mar 2015 19:54 WIB

Pacific Place Dorong Bank Sampah sebagai Solusi Warga Ibukota

VP Operation Support Services PT Pacific Place Jakarta Ishak A. Muin
Foto: pacific place
VP Operation Support Services PT Pacific Place Jakarta Ishak A. Muin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setelah enam bulan melakukan peningkatan kapasitas Bank Sampah Kelurahan, Pacific Place Care bersama Kelurahan Senayan dan Yayasan Rumah Pelangi menutup programnya  dalam seremoni Pacific Place CSR Showcasing dan memberikan penghargaan kepada para kader.

"Bank Sampah dapat dijadikan solusi untuk mencapai permukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya dan Pacific Place Jakarta mencoba memberikan apresiasi kepada para kader Bank Sampah di Kelurahan Senayan yang luar biasa menginspirasi dan berbuat tanpa pamrih,” ujar VP Operation Support Services PT Pacific Place Jakarta Ishak A. Muin, Kamis (26/3).

Komitmen mal di kawasan SCBD, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat ini dalam menjalankan roda bisnis, menurut Ishak, mengedepankan keselarasan dalam pengembangan keberlanjutan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Pacific Place Jakarta sebagai perusahaan yang ramah lingkungan, ujarnya, menerapkan Green Culture telah menjadi core competency sebagai budaya perusahaan.

Hal ini dibuktikan dengan Pacific Place Mall dinobatkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang layak untuk mendapatkan sertifikasi dengan kategori tertinggi, yaitu Platinum.

Apalagi, ujar Ishak, masalah sampah bukanlah permasalahan yang bisa dibiarkan. Lantaran diprediksi dalam lima tahun kedepan volume sampah di Jakarta mencapai 8.000 ton.

Jakarta dengan populasi kurang lebih 10 juta, memproduksi sampah per hari 6.500 ton, terdiri dari 53% sampah rumah tangga dan 47% sampah industri.

“Solusi dari permasalahan sampah di Jakarta salah satunya melalui Bank Sampah yang merupakan suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan serta aktif di dalamnya,” jelas Ishak.

Sistem ini akan menampung memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement