REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar versi Munas Ancol, Siswono Yudho Husodo mengatakan Musyawarah Nasional (Munas) rekonsiliasi Partai Golkar yang akan diselenggarakan pada 2016, dinilai akan lebih kredibel dibanding Munas versi Ancol dan Munas versi Bali yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.
Sebab menurutnya, dua munas tersebut masih dipenuhi oleh pengurus-pengurus daerah yang lama. Ia mengatakan kepengurusan partai Golkar yang sekarang harus mengadakan musyawarah daerah (musda) di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi. Pasalnya, kepengurusan Golkar di daerah saat ini sudah melewati masa baktinya.
"Kepengurusan Golkar daerah saat kepemimpinan yang lalu terbiasa melewati masa bakti, itu tidak boleh dalam organisasi," jelasnya saat dihubungi Republika, Kamis (26/3).
Menurutnya, Musda diperlukan agar tahun depan Partai Golkar dapat mengadakan munas rekonsiliasi pada 2016. Munas yang lalu, kata dia, berarti tidak kredibel karena pengurus daerahnya masih pengurus lama.
"Munas 2016 itulah munas yang sebenarnya, karena kepengurusan daerahnya sudah terpilih baru," katanya.