Kamis 26 Mar 2015 23:04 WIB
WNI Gabung ISIS

Inikah Penyebab Warga Tertarik ISIS?

Banyak pemuda gabung ISIS.
Foto: Reuters
Banyak pemuda gabung ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Eksistensi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia saat ini mengkhawatirkan. Buktinya, Densus 88 Antiteror menangkap terduga ISIS yang diduga kuat sebangai penyandang dana.

Bagi Danrem 061/Surya Kencana, Kolonel Inf Fulad, ada banyak faktor yang menyebabkan warga dengan mudahnya menjadi anggota ISIS. Beberapa di antaranya adalah karena keterbelakangan, kemiskinan dan ketidakadilan.

"Di samping itu juga kalangan cerdik pandai yang pemahaman agama kurang mendalam sangat mudah untuk dibelokan untuk mengikuti ajaran dan kelompok ISIS," katanya saat menjadi narasumber dalam 'Dialog Interaktif,' RRI Bogor, Rabu (25/3) malam.

Ia menjelaskan, masyarakat miskin sangat rentan dipengaruhi aliran-aliran radikal dengan janji-janji yang menggiurkan. Kondisi yang kurang lebih sama terjadi pada masyarakat yang pendidikannya terbelakang, sehingga mudah diindoktrinasi dengan faham radikal.

Selain itu, ia menambahkan, faktor ketidakadilan juga diangkat ISIS sebagai strategi untuk merekrut. Yang mendapat ketidakadilan, ia melanjutkan, kebanyakan mahasiswa yang sudah menyelesaikan kuliah, namun belum mendapat pekerjaan. Sehingga, timbul rasa putus asa dan harapan.

"Kondisi inilah yang membuat mereka rela mau bergabung menjadi teroris atau kelompok radikal ISIS," katanya menjelaskan.

Fulad mengatakan, salah satu upaya menanggulangi ISIS adalah dengan pendekatan kesejahteraaan, kemanusiaaan dan pembukaan lapangan kerja. "Dengan cara tersebut akan meningkatkan kemakmuran, keadilan sekaligus akan berpengaruh terhadap kuatnya daya tangkal pada masyarakat dari pengaruh radikal ISIS," ujarnya.

Langkah lainnya, ia menjelaskan, adalah dengan meningkatkan peran intelijen. "Karena melalui jaring intelijen dan pendekatan kepada mereka yang pernah bergabung dengan kelompok ISIS akan dapat mengetahui pola perekrutan, strategi yang digunakan dan kegiatan yang dilakukan termasuk dari mana dana mereka dapatkan untuk membiayai kegiatannya," bebernya.  

Hal yang tidak kalah pentingnya, ia mengungkapkan, adalah peran serta orang tua dalam mengawasi dan mendidik anak-anaknya, sehingga tidak terpengaruh faham ISIS.

Tak lupa, Fulad mengajak warga Bogor ikut berperan serta mewaspadai dan mencegah paham radikal ISIS. "Adanya kelompok aliran radikal yang tidak sejalan dengan komitmen kehidupan berbangsa dan bernegara kita, karena pada dasarnya paham radikal ISIS sangat bertentangan Pancasila dengan ajaran Islam," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement