REPUBLIKA.CO.ID, Mushaf Alquran tertua di Indonesia ternyata justru adalah koleksi pribadi seorang non-Muslim, William Marsden. Fadhal AR. Bafadhal dan Rosehan Anwar dalam kata pengantar buku “Mushaf-Mushaf Kuno di Indonesia”, mengungkapkan mushaf tersebut diyakini muncul pada abad ke-16 (993 H/ 1585 M).
Lantas siapakah Marsden? Lembaga Penelitian Inggris, Gallop, mengungkapkan bahwa William pernah bekerja di Bengkulu, Indonesia pada akhir abad ke-18 M.
Lembaga penelitian tersebut lantas menyimpulkan bahwa naskah yang saat ini tersimpan di Perpustakaan School of Oriental and Afican Studies (SOAS), Universitas London itu, berasal dari daerah Sumatera, Indonesia.
Meski bila ditelusuri lebih jauh, aktivitas penulisan mushaf di Tanah Air berlangsung pada akhir abad ke-13 ketika Kerajaan Samudera Pasai berkuasa. Meski patut disayangkan, jejak mushaf di masa itu tak terlacak.
Pada 1597 M tepatnya pada tujuh Dzulqa’dah (1005 H), naskah kedua yang diklaim naskah Alquran tertua ditemukan di Ternate, Maluku Utara. Mushaf tersebut diketahui hasil karya tokoh ulama bernama al-Faqih as-Salih Afifuddin Abdul Baqi bin Abdullah al-Adni. Sedangkan mushaf lainnya yang juga ditemukan oleh Belanda, muncul di wilayah Johor pada 1606 dengan kolofon berbahasa Jawa.