Jumat 27 Mar 2015 01:53 WIB

Ini Analisis Dampak Krisis Yaman ke Harga Minyak

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ilham
Pipa minyak Yaman Diledakkan Gerliyawan
Foto: Washington Post
Pipa minyak Yaman Diledakkan Gerliyawan

REPUBLIKA.CO.ID, Mengingat posisinya sebagai salah satu pusat perdagangan energi dunia, krisis Yaman dinilai berdampak pada harga minyak dunia. Meskipun Yaman hanya menyumbang kurang dari 0,2 pesen produksi minyak global, ia memberi sumbangsih atas harga minyak dunia yang melonjak 5 persen pada Kamis (26/3) setelah Arab Saudi dan sekutunya dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) melancarkan serangan udara terhadap kelompok pemberontak Yaman.

“Produksi minyak Yaman mencapai 133 ribu barel per hari pada 2013 yang membuatnya berada di ranking 39 atau di bawah Denmark menurut Badan Informasi Energi (EIA). Puncak produksinya pernah mencapai 440 ribu barel per hari pada 2001," kata Kepala Konsultan Vautrain Company di Singapura, John Vautrain sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Kamis (26/3). 

Arab Saudi, kata dia, merasa khawatir terhadap gejolak yang bisa menyebar dari Yaman. “Memang ribuan barel minyak dari Yaman tak akan diperhitungkan, namun jutaan barel minyak per hari dari Arab Saudi berpengaruh,” katanya.

Sementara itu, analis geopolitik independen di Dubai Theodore Karasik menyebut, ketika situasi di Yaman semakin parah secara dramatis, ia memprediksi hal tersebut akan menjadi ancaman utama bagi pelayaran dan transportasi minyak internasional. “Ada kekhawatiran bahwa semakin tidak adanya pemerintahan di Yaman, maka akan menjadi basis bagi aksi pembajakan kapal di Laut Merah,” ujarnya.

Brent dari Laut Utara yang menjadi patokan untuk lebih dari separuh minyak mentah dunia, harganya naik 5,7 persen menjadi 59,71 dolar per barel dalam perdagangan elektronika di bursa ICE Berjangka Eropa di London pada Kamis, kemarin. 

Minyak West Texas Intermediate untuk kontrak berjangka harganya melonjak 5,6 persen ke US$51,98 per barel di Bursa Merkantil New York. "Yaman bukanlah produsen minyak yang besar, namun letaknya secara geografis dan politis sangat penting untuk kawasan Timur Tengah," kata Kepala strategi CMC Markets di Sydney Ric Spooner.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement