REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek terbesar dan terberat di antara jenis anggrek lainnya. Ukurannya bisa mencapai ketinggian tiga meter yang beratnya sekitar 1 ton. Anggrek milik kolektor bunga, Endrico ini dipamerkan di The Green Forest Resort Jalan Sersan Bajuri No. 102 Cihideung Bandung mulai dari 23 Maret sampai 5 April 2015.

Menurut House Keeper The Green Forest Resort Yos Firmansyah, anggrek raksasa itu hanya tumbuh dalam kurun waktu tujuh tahun sekali. "Bunganya itu cuma tahan sebulan sampai dua bulan, setelah itu gugur. Nah, baru tumbuh lagi setelah tujuh tahun," katanya.

Yos mengatakan, anggrek tersebut biasanya hanya tumbuh di hutan pedalaman. "Pak Endrico ini mengembangbiakan anggrek tersebut," ujarnya.

Dalam pameran anggrek raksasa tersebut, terdapat 10 pot anggrek tebu, dan beberapa pot anggrek bulan. "Untuk anggrek bulan, siapa saja bisa membelinya. Hargany dari Rp 50.000 sampai Rp 100 ribu," ucapnya.

Sedangkan untuk anggrek raksasa, Yos mengatakan, masih belum tahu apakah Endrico akan menjualnya atau tidak. "Mungkin penjualannya akan dilelang. Tapi, rencananya, Pak Endrico mau memberikan bibitnya pada kami untuk dikembangkan juga di sini," katanya.

Yos juga menjelaskan, warna anggrek tebu sebenarnya beragam. "Beragam warnanya, tapi tetap motifnya loreng-loreng. Kalau yang ditampilkan di sini kebetulan hanya satu warna," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika