REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepolisian Resor Batubara, Polda Sumatra Utara menyiagakan personel untuk menjaga seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terkait rencana pemerintah menaikkan harga.
Dalam pesan singkat yang diterima Antara di Medan, Jumat (27/3), Kapolres Batubara AKBP JP Sinaga mengatakan, kesiagaan tersebut dimulai dengan apel personel pada Kamis (26/3) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Dalam penjagaan tersebut, di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akan ditempatkan tim pengamanan berjumlah 10 personel Polri yang dipimpin seorang perwira.
Setiap tim terdiri dari berbagai satuan kerja mulai dari Satuan Sabhara, Satuan Reskrim, dan Satuan Lalu Lintas yang bertugas mengatur arus lalu lintas dan kelancaran dalam mengisi BBM.
Selain menempatkan personel di berbagai SPBU, Polres Batubara juga mengintensifkan patroli dan pemantauan situasi menjelang kenaikan harga BBM tersebut.
Pemantauan tersebut dilakukan guna mencegah kemungkinan adanya pihak yang ingin mengambil keuntungan dengan melakukan penimbunan dan menutup SPBU menjelang pemberlakuan kenaikan harga.
Sedangkan patroli dilakukan guna mencegah gangguan distribusi atau perilaku yang sengaja memperlambat pengantaran BBM ke SPBU yang dituju.
Patroli yang dilaksanakan dengan sepeda motor dan mobil tersebut juga dalam rangka menciptakan kondisi yang tertib dan kondusif menjelang pemberlakuan kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM.
Pihak kepolisian terus melakukan koordinasi dengan pengelola SPBU di Batubara untuk menghindari berbagai praktik penyimpangan BBM agar tidak mempersulit masyarakat.
Meski menyiapkan personel pengamanan dan mengintensifkan patroli, tetapi Kapolres menegaskan situasi kamtibmas di Batubara masih dalam keadaan aman dan kondusif.
Sebelumya, harga BBM jenis premium nonsubsidi diisyaratkan mengalami kenaikan pada April 2015 menyusul kenaikan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang melemah.
"Sedang dibahas, tetapi yang jelas, harga rata-rata minyak dunia mengalami kenaikan dan kurs dolar naik sedikit, ada kenaikan. Itu yang jadi bahan pertimbangan utama," kata Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja di Jakarta, Senin (23/3).