REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua personel Komando Distrik Militer (Kodim) 0103 Lhokseumawe, Aceh telah diculik dan dibunuh oleh belasan orang kelompok bersenjata di Dusun Alue Mbang, Desa Alue Papuen, Nisam Antara, Aceh Utara.
Namun, aksi pembunuhan ini dinilai tak dilakukan oleh para kelompok separatis di wilayah tersebut. Ia menduga aksi tersebut hanya tindak kriminal.
"Di Aceh itu lebih kepada kriminal. Bukan (separatis)," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (27/3).
Menurut dia, sejumlah oknum penculikan dan pembunuhan tersebut memang menggunakan senjata untuk merampok.
"Kriminal, dan ada beberapa oknum-oknum yang merampok memakai senjata mungkin ada senjata lama, mungkin dipakai itu. Saya cek ke kapolri intinya seperti itu yang satu tentang narkoba, kriminal juga kan," jelas dia.
Untuk diketahui, dua mayat yang ditemukan tersebut merupakan Serda Indra Irawan (41) dan Sertu Hendrianto (36). Saat ditemukan, mereka dalam posisi telungkup dengan tangan terikat serta hanya mengenakan celana dalam.
Selain itu, luka tembak pun juga ditemukan di tubuh kedua mayat itu. Petugas juga menemukan 12 butir selongsong AK 47 dan 3 butir selongsong jenis M-16.
Saat itu, mereka dilaporkan sedang melakukan pengintaian terhadap kelompok bersenjata sebelum diculik tak jauh dari rumah Kepala Mukim Desa Alumbang, Kecamatan Antara Utara, Kabupaten Aceh Utara.