REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat meminta milisi Syiah mundur dari operasi merebut wilayah Tikrit yang dikuasai ISIS. Permintaan itu sebagai syarat AS untuk melanjutkan bantuan serangan udara mereka bagi pasukan militer Irak.
"Saya tidak akan dan berharap tak akan pernah, berkoordinasi atau bekerja sama dengan milisi Syiah. Kekuatan ini jelas tak dikendalikan oleh pemerintah Irak," ujar Kepala Komando Sentral AS Jenderal Llyod Austin mengatakan pada Komite Kongres Angkatan Bersenjata pada Kamis (26/3). Ia mengatakan milisi Syiah sangat buruk dalam memimpin operasi.
Austin berkata, saat ini ada sekitar 4.000 pasukan yang terdiri dari tentara Irak, pasukan serbu serta polisi berjuang untuk merebut Tikrit. Dengan bantuan AS, Austin percaya kampanye merebut kembali Tikrit akan berjalan mulus.
Selama ini pertempuran merebut kembali Tikrit dipandang luas sebagai langkah penting. Perebutan kembali Tikrit akan menentukan operasi pembebasan kota lain yang lebih besar seperti Mosul.