REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) RI menilai, kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan dan olahannya masih sangat rendah. Padahal, nutrisi dan protein merupakan modal dalam pembentukan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas, mandiri dan sejahtera.
“Tingkat konsumsi ikan harus didorong karena ikan tidak hanya sebagai sumber protein tetapi juga mengandung lemak, vitamin dan mineral. Kami ingin SDM Indonesia berkualitas,” ujar anggota IKAL 49, Widodo Sigit, Jumat, (27/3).
Gerakan untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan dan olahannya secara terus menerus. “Generasi cerdas dan sehat tentunya merupakan dambaan setiap keluarga Indonesia, kami berharap konsumsi Ikan masyarakat Indonesia bisa meningkat dari tahun ke tahun.”
Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Pada tahun 2014 konsumsi ikan nasional hanya mencapai 38 kg per kapita per tahun. Sementara itu, Malaysia sudah mencapai 70 kg dan Jepang 140 kg per kapita per tahun.
Pada tahun 2019, pemerintah menargetkan konsumsi ikan nasional per kapita per tahun bisa mencapai 50 kg.