REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan mahasiswa 25 kampus Islam se-Jabodetabek yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Islam Nusantara membentuk Brigade Hizbul Wathon. Gerakan tersebut bertujuan untuk menangkal paham radikalisme yang perlahan masuk bahkan hingga ke kalangan akademisi muda.
Brigade Hizbul Wathon pun berharap bisa menjadi benteng agar radikalisme tidak tumbuh subur di negara ini. Kampus Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) pun menjadi saksi deklarasi Brigade Hizbul Wathon pada Jumat (27/3).
Ketua Brigade Hizbul Wathon Ahmad Tajuddin menyampaikan, akhir-akhir ini Indonesia heboh dengan fenomena Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bahkan, kata Ahmad, ISIS diduga sudah menyebarkan paham mereka ke Indonesia dan bahkan telah merekrut sejumlah orang untuk "berjihad" ke Timur Tengah.
"Jihad seperti itu menurut kami tidak benar," ujar Ahmad, Jumat Malam.
Ahmad mengatakan, pembentukan Brigade Hizbul Wathon berawal dari kajian dan diskusi tentang gerakan radikal yang rutin dilakukan. Setelah merasa mantap, Brigade Hizbul Wathon pun dibentuk dengan tujuan melawan gerakan radikal di Indonesia khususnya di tataran kampus.
"Kami siap terjun untuk menangkal ISIS dan radikalisme," ujar Ahmad.