Sabtu 28 Mar 2015 10:38 WIB

Indonesia Prihatin dengan Kondisi Kemananan di Yaman

Para pendemo pendukung Houthi di Yaman.
Foto: Reuters
Para pendemo pendukung Houthi di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyatakan prihatin sehubungan dengan perkembangan situasi politik dan keamanan di Yaman yang sejak Kamis (26/3) dini hari semakin tidak kondusif, demikian siaran pers Kemenlu di Jakarta, Sabtu (28/3).

Pemerintah Indonesia meminta agar semua pihak menahan diri dari tindak kekerasan dan memperhatikan keselamatan warga sipil baik warga setempat maupun warga asing di Yaman. Seperti diberitakan, perang saudara di Yaman semakin sengit.

Pertempuran melawan milisi Syiah Houthi yang mengudeta pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di Yaman, semakin meluas dengan melibatkan Koalisi Negara Teluk di bawah pimpinan Arab Saudi, setelah Presiden Yaman meminta bantuan negara-negara kawasan tersebut.

Pertempuran itu menyebar ke sepanjang semenanjung Arab mulai akhir September 2014, ketika Houthi menguasai Sanaa (ibu kota Yaman), memaksa masuk ke wilayah Sunni dan mengusir Hadi dari ibu kota.

Menurut keterangan dari Kemenlu saat ini jumlah WNI di wilayah Yaman sekitar 4.159 orang dan tersebar di berbagai kawasan. Di antara para WNI tersebut, sebanyak 2.686 orang adalah mahasiswa dan 1.488 orang buruh migran.

Menurut informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa, sebagian besar WNI berada di bagian selatan Yaman yang situasinya sedikit lebih kondusif. Sejak Februari 2015, pemerintah Indonesia telah melakukan proses evakuasi bagi WNI secara suka rela untuk kembali ke Indonesia.

Hingga kini dari 175 total WNI yang mendaftarkan diri, sebanyak 141 orang telah dievakuasi dari Yaman dan telah kembali ke Indonesia. Pemerintah Indonesia terus mendorong WNI di Yaman untuk mendaftarkan diri agar dapat segera dievakuasi dari Yaman.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sanaa saat ini masih beroperasi kendati secara terbatas guna memfasilitasi proses evakuasi dan perlindungan WNI. Pihak KBRI juga telah menyiapkan rencana kontingensi gawat darurat bila situasi memaksa.

Pemerintah akan terus memantau dan mengevalusasi perkembangan kondisi di Yaman setiap saat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat. Selanjutnya, pemerintah Indonesia meminta seluruh WNI yang berada di Yaman untuk selalu waspada serta menghindari tempat-tempat konflik.

Pemerintah juga meminta agar WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Yaman agar menunda hingga situasi lebih kondusif. KBRI di Sanaa, Yaman tetap memberikan pelayanan bagi seluruh WNI di Yaman, layanan hotline dapat diakses 24 jam dengan nomor +967 738 115 555.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement