Sabtu 28 Mar 2015 12:35 WIB

Profesor Amerika: Saya Sedih Germanwings Dikaitkan Agama

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Satya Festiani
Puing-puing pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings terlihat di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).
Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
Puing-puing pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings terlihat di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Terdapat pihak yang mencoba mengarahkan dan mengaitkan agama yang dipeluk copilot Germanwings, Andreas Lubitz, dengan upaya Lubitz menjatuhkan pesawat yang diterbangkannya. Padahal jaksa Prancis, Brice Robin, mengatakan tak ada hubungan antara kecelakaan ini dengan agama maupun aksi terorisme.

Profesor dari Northwestern University di Illinois yang mendalami studi agama, Elizabeth Shakman Hurd, mengatakan, mengaitkan kecelakaan Germanwings dengan agama tertentu itu tidak masuk akal.

“Saya merasa terganggu dengan sedih, ada orang-orang yang mencoba mengaitkan kecelakaan pesawat tersebut dengan agama tertentu," katanya, seperti dilansir ibtimes.com, Kamis (26/3).

Di tempat terpisah, Juru Bicara untuk Dewan Hubungan Amerika-Islam Corey Saylor mengatakan, tidak jelas mengapa orang mengaitkan agama Lubitz dengan investigasi pesawat Germanwings. “Mengaitkan agama dengan kecelakaan pesawat Germanwings tidak akan mengurangi rasa sakit dan rasa sedih bagi keluarga yang ditinggalkan,'' katanya.

Selain itu, ujar dia, mengaitkan agama Lubitz dengan kecelakaan ini tidak akan membantu para investigator melakukan pekerjaannya. Seharusnya hal seperti itu tidak usah dibawa ke permukaan dan jadi perdebatan.

Orang-orang di media sosial juga mengkritik reporter yang mengaitkan agama Lubitz dengan kecelakaan tersebut. Seolah-olah reporter itu ingin menggiring opini masyarakat kalau Lubitz itu teroris karena memeluk Islam. Padahal, Islam sendiri sangat mengecam aksi terorisme.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement