REPUBLIKA.CO.ID, HAINAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa misi khusus dalam Boao Forum for Asia (BFA) yang dibuka pada 28 Maret 2015 di gedung pertemuan di pesisir timur Pulau Hainan, Cina.
Presiden Jokowi hadir di venue BFA Boao, Sabtu (28/3), yang terletak di antara Haikou dan Sanya pada sekitar pukul 09.45 waktu setempat didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang mengenakan dress terusan merah marun dipadu dengan blazer panjang motif batik warna senada.
Jokowi membawa misi khusus terutama di bidang ekonomi melalui pidato yang disampaikan dalam forum tersebut. Mantan gubernur DKI itu menjadi pembicara kelima dalam forum itu dan ketika memasuki ruangan berjalan berdampingan dengan Presiden RRC Xi Jinping bahkan mendapatkan tempat duduk istimewa yakni bersebelahan dengan Presiden Xi yang menjadi keynote speaker dalam forum itu.
Presiden Jokowi berpidato dalam forum itu tapi sebelumnya mantan PM Jepang Yasuo Fukuda dilanjutkan keynote speaker Presiden Xi lalu sejumlah perdana menteri dan kepala negara. Jokowi dalam pidatonya mengatakan, seperti Cina, maka Indonesia ingin cepat dalam membangun infrastruktur.
"Indonesia ingin membangun dengan cepat, kita ingin investasi, kita ingin membangun infrastruktur dengan cepat," katanya.
Misi itulah yang ingin dibawa Jokowi dalam forum itu, bahwa dengan memiliki infrastruktur yang baik persoalan ekonomi bisa terselesaikan. Dalam pidatonya, Presiden Xi mengatakan Asia kini merupakan wilayah paling dinamis dan strategis yang teras berkembang.
"Di Asia kerja sama saling menguntungkan telah dilakukan dalam berbagai hal termasuk dalam mengatasi bencana. Asia selalu bekerja sama dengan semangat kebersamaan," katanya.
Ia menyadari bahwa kini kemiskinan ekonomi merupakan masalah bersama di kawasan Asia. Pada kesempatan itu, dilakukan penghormatan terakhir kepada mantan PM Lee Kuan Yeuw dan para korban jatuhnya pesawat Germanwings di Pegunungan Alpen, Prancis.