REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Yayasan Baitul Mal (YBM) Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar pelatihan tahsin tartil Alquran dengan metode Maisura di Bandar Lampung, Sabtu (28/3). Sebanyak 65 peserta dari berbagai sekolah, pondok pesantren, masjid, dan qori, mengikuti pelatihan yang dilaksanakan dua hari.
Manajer Sosial YBM, Deden Kuswandi mengatakan pelatihan tahsin tartil metode Maisura di Lampung ini sudah yang ke-17 digelar di seluruh Kanwil BRI di Indonesia. Pelatihan ini sudah berjalan sejak tahun 2013, dan telah berhasil melulusan ribuan peserta dari berbagai kalangan pencinta Alquran.
"Pelatihan ini diajarkan langsung penemu Metode Maisura, Dr H Ahmad Fathoni Lc MA. Jadi, banyak sekali manfaatnya bagi guru ngaji, guru TPA mandrasa, pondok pesantren dan qori atau imam masjid," kata Deden di sela-sela pelatihan kepada Republika Online, Sabtu (28/3).
Ahmad Fathoni, adalah ustadz yang menemukan dan menulis buku Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Alquran Metode Maisura. Ia mempelajari Alquran dengan sanad ke-31 dari Rasulullah saw. Ustadz berusia 65 tahun ini, mendatangi langsung peserta pelatihan untuk memberikan ilmunya kepada para pengajar, imam, qori, dan guru-guru TPA.
Dedik Supardiono, suporting pelatihan, mengatakan awalnya pelatihan Metode Maisura ini atas kerjasama BRI dengan Republika. "Saat itu, Komisaris (BRI) masih Gunarso. Sampai sekarang sudah roadshow ke-17 seluruh kanwil BRI di Indonesia," kata Dedik.
Manajer Sosial YBM Deden, mengatakan YBM BRI ini mengelola dana zakat dari pegawai BRI di seluruh Indonesia. Penghimpunan dana ini dikelola untuk empat kegiatan. Pertama, program beasiswa. Kedua, apresiasi pendidik. Ketiga, penyediaan sarana dan prasarana. Keempat, program pemberdayaan ekonomi.