REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Maria, mantan kekasih dari Andreas Lubitz, co-pilot maskapai Germanwings mengungkapkan, Lunitz memang mengalami depresi sejak masih menjadi kekasihnya. Bahkan, Lubitz pernah mengatakan bahwa ia akan melakukan suatu perubahan dalam sistem dan dunia akan mengingatnya.
Maria menuturkan, dikutip dari laman 9news, perkenalannya dengan Lubitz berawal saat dia bekerja sebagai pramugari pada tahun lalu. Namun mereka menyembunyikan hubungan cinta mereka dari rekan-rekannya.
"Dia adalah orang yang baik dan berpikiran terbuka. Sangat lembut, seorang pria yang membutuhkan cinta. Dia bisa begitu manis," katanya kepada surat kabar Jerman.
Maria memutuskan untuk mengakhiri hubungannya setelah Lubitz berjuang melawan penyakit psikologis yang dideritanya.
Bahkan, sambung Maria, Lubitz pernah berkata, "Suatu hari saya akan melakukan sesuatu yang akan mengubah seluruh sistem, dan kemudian semua akan tahu nama saya dan mengingatnya," ujar Maria menirukan perkataan Lubitz.
Lubitz, lanjut Maria, memang pernah menceritakan perihal penyakit yang dideritanya. Namun, mantan kekasihnya tersebut tidak pernah bercerita banyak, "ia hanya mengatakan bahwa ia dalam perawatan psikiatris," tambah Maria.
Sebelumnya, Jaksa kota Marseilles Brice Robin mengumumkan kesimpulan yang mengerikan itu, Kamis (27/3), pada sebuah konferensi pers yang ditayangkan televisi dan disaksikan para pemimpin dunia dan penonton yang terkejut di berbagai penjuru dunia. Ia mengatakan, Lubitz secara sengaja menabrakan pesawat Airbus A320 ke pegunungan Alpen saat Pilot Patrick Sondenheime sedang pergi ke kamar kecil.
Kecelakaan yang dialami Germanwings itu menewaskan 150 orang. Rencananya pesawat tersebut akan terbang menuju Dusseldorf, Jerman, dari Barcelona, Spanyol.
Germanwings merupakan anak perusahaan dari maskapai terkenal Jerman, Lufthansa. Maskapai tersebut dikenal sebagai salah satu pesawat pesawat berbiaya murah yang beroperasi di Jerman dan wilayah Eropa lain.