REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setiap pagi di Masjid Nabawi, selalu tampak seorang ibu-ibu yang menyapu dan membersihkan halaman masjid. Tak ada yang mengenalnya, tak ada pula yang mempedulikannya.
Namun suatu hari, Rasulullah SAW bertanya tentang si ibu yang biasa menyapu Masjid Nabawi. Para sahabat pun mengatakan, si ibu penyapu masjid tersebut sudah meninggal.
"Mengapa kalian tidak memberitahukan hal itu kepadaku? Tunjukkan di mana kuburannya!" pinta Rasulullah SAW yang langsung mendatangi kuburannya, kemudian melakukan shalat jenazah (shalat ghaib) di atas kuburnya.
“Penggalan kisah dari hadist Bukhari Muslim ini mengisyaratkan, sekecil apapun peran dan amal yang dilakukan seseorang adalah penyelamat baginya,” ujar penerjemah buku best seller La Tahzan Ustadz Samson Rahman, akhir pekan lalu.
Ia juga menceritakan seorang lelaki tua, Sadi (91 tahun) warga Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak Kidul Provinsi Banten yang selalu menunaikan shalat fardhu di awal waktu. Tak hanya itu, ia juga rutin melakukan shalat dhuha serta membaca Alquran setiap pagi dan sore hari.
Berkat amalan yang sederhana tersebut, ujar Samson, Allah SWT memberikan keberkahan kepada Sadi. Ketika seluruh warga desa mengalami kekeringan akibat kemarau panjang, sumur Sadi tetap berisi air.
Keberkahan tersebut dirasakan warga satu desa. Mereka mengantri mengambil air di sumur Sadi yang menjelma bak mata air yang tak pernah kering.
Ustadz Samson sangat kenal dengan Pak Sadi, karena ia sendiri suami dari salah satu cucu Pak Sadi. Hingga kini, ia masih dapat memperhatikan Pak Sadi yang tengah khusyuk membaca Alquran di di ruang tamunya.
"Beliau ini mendapatkan keberkahan karena keistikamahannya," jelas Ustadz Samson.