REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Taliabu, Maluku Utara (Malut) menggandeng Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) untuk mengembangkan potensi pariwisata di daerah itu yang belum tergarap secara maksimal.
"Potensi pariwisata Kabupaten Pulau Taliabu yang tersebar di sejumlah kecamatan akan dikembangkan dengan memanfaatkan kajian dari Unsrat Manado," kata Kabid Pariwisata Kabupaten Pulau Taliabu, Darlin Hamsale, di Ternate, Sabtu.
Para ahli di Unsrat telah bersedia membangun kerja sama untuk meneliti kelayakan sejumlah potensi wisata yang ada di Pulau Taliabu.
Darlin juga mengatakan, Manado dijadikan tolok ukur karena kota itu memiliki keindahan terumbu karang yang sangat baik dan menjadi salah satu kota di Tanah Air yang keunggulan pariwisatanya diakui masyarakat dunia.
Untuk pengembangan pariwisata Taliabu, kata dia, pihaknya membutuhkan masukan-masukan dari ahli botani laut, ahli penataan kawasan pesisir, dan ahli ekonomi.
Kabupaten Pulau Taliabu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012. Wilayahnya mencakup delapan kecamatan, yakni Taliabu Barat dengan ibu kota Bobong, Taliabu Barat Laut (Nggele), Taliabu Timur (Samuya), Taliabu Timur Selatan (Losseng), Taliabu Selatan (Pancadu), Taliabu Utara (Gela), Lede (Lede), Tabona (Tabona).
Pulau Talibu memiliki kekayaan terumbu karang yang masih perawan dan potensi perikanan yang cukup besar.