REPUBLIKA.CO.ID BANDUNG – Mutu sarana dan prasarana pendidikan di Jabar, pun masih harus ditingkatkan. Pasalnya, sekitar 10 persen sekolah dasar (SD) di provinsi ini, dalam kondisi rusak. Namun demikian, tingkat kerusakannya tidak sampai memprihatinkan.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Jabar Dodin Rusmin Nuryadin, jumlah SD di Jabar saat ini ada 20 ribu. Dari jumlah itu, kata dia, sektiar 10 persen dalam kondisi rusak. "Sekolah rusak ini kebanyakan yang berada di pelosok-pelosok," kata Dodin, saat dihubungi pada Ahad (29/3).
Dia pun mencontohkan kondisi rusaknya bangunan sekolah di Kabupaten Garut. Di ‘kota dodol’ ini, kata Dodin, ada 600 ruang kelas belajar yang rusak. "Tetapi, ini pun kondisinya tidak begitu parah,” katanya.
Sekolah-sekolah yang memiliki ruang belajar rusak tersebut, kata Dodin, akan diperbaiki setelah mendapatkan usulan dari bupati atau wali kota. Disdik Jabar, ujar dia, mentargetkan akan membangun 20 ribu ruang kelas belajar baru pada tahun ini.
Oleh karena itu, kata Dodin, sekolah negeri yang mengalami kerusakan ini sebaiknya mengajukan ke kota/kabupaten untuk dilakukan perbaikan. Sedangkan untuk sekolah swasta yang juga mengalami kerusakan, ucap dia, bisa langsung mengajukan ke provinsi.
Saat ini, Disdik Jabar sedang melakukan pengecekan jumlah sekolah rusak di kota/kabupaten. Karena, kata Dodin, mekanisme data-data tentang sekolah yang bersangkutan ada di kota/kabupaten. “Jika anggaran kurang, bupati atau wali kota sebaiknya segera ajukan ke provinsi," ujar dia.