REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Raya Majelis Syuro Partai Keadikan Sejahtera (PKS) diselenggarakan hari Ahad (23/3) ini. Mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan tidak sembarangan kader yang akan menjadi Majelis Syuro PKS.
Ia menjelaskan kualifikasi bagi seorang kader untuk menjadi Majelis Syuro PKS adalah, kadet tersebut tidak mempunyai masalah moral, berkinerja baik dan loyalitasnya selama menjadi pengurus partai, dengan penggalaman minimal 7 tahun di kepengurusan partai.
"Sehingga mereka berpengalaman dalam membuat kebijakan untuk partai kedepannya. Dengan kualifikasi seperti itu, kita yakin akan lahirkan politik dan demokrasi yang sehat di PKS," ujarnya saat dihubungi ROL, Ahad (29/3).
Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, suatu hari Majelis Syuro akan mencalonkan nama presiden baru untuk PKS. Sebab itu dalam pemilihan raya ini kader benar-benar di seleksi dengan baik.
Ia melanjutkan, setiap kader bisa dipilih dari DPD atau DPW untuk daerah terpencil. Nama yang terpilih akan dikembalikan ke DPP asal mereka. Jika ditemukan catatan buruk maka kader akan didiskualifikasi.
"Kita punya kader yang banyak. Jadi harus benar-benar diseleksi," katanya.
PKS lakukan pemilihan raya serentak di 34 kabupaten dan kota se Indonesia, Ahad (29/3) . Majelis Syuro terpilih akan menentukan ketua Majelis Syuro. Sehingga dapat merekomendasikan nama calon presiden PKS kedepannya.
Sebelumnya, PKS mengingatkan kader untuk tidak melakukan kampanye dan money polic. Hal itu diminta PKS agar tidak terpecah belah dan terhindari dari golkarisasi.