Ahad 29 Mar 2015 18:56 WIB

PAN: Belum Bersikap, Bukan Berarti tak Dukung Hak Angket

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bayu Hermawan
Hanafi Rais
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Hanafi Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), belum mengambil sikap terkait pengguliran hak angket anggota DPR RI terhadap Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.

Namun, Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais Wiryosudarmo menegaskan mendukung penggunaan hak tersebut, untuk menyelidiki keputusan pemerintah itu.

Anggota Komisi I itu mengatakan, hak angket terhadap Menkumham Yasonna diperlukan. Setidaknya, agar ada kejelasan terkait kisruh di dua partai politik (Parpol) yang diperlakukan berbeda oleh Kemenkumham.

"Saya menilai ada substansi yang memang perlu dikoreksi terkait kebijakan Menkumham," katanya lewat pesan singkatnya, Ahad (29/3).

Hanafi melanjutkan, fraksi PAN sebenarnya bukan tak mendukung penggunaan hak angket. Apalagi, PAN adalah salah satu partai mitra utama di barisan oposisi. Namun kata dia, konsolidasi di internal partainya, belum punya keputusan pasti soal penggunaan hak angket tersebut.

"Pascakongres, fraksi PAN masih perlu rekonsilidasi," ujar dia.

Kondisi itu, yang membuat PAN belum punya keputusan. Sikap Hanafi ini berbanding terbalik dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Pada Jumat (27/3) lalu, Zulkifli menegaskan fraksi PAN di parlemen, tak mendukung penggunaan hak angket, karena tak ingin menciptakan kondisi politik gaduh.

Disinggung soal pernyataan sikap Zulkifli yang mengatakan, fraksi PAN tak ambil bagian dalam penggalangan hak angket tersebut, menurut Hanafi sikap tersebut adalah saran. Meskipun sebenarnya fraksinya hanya belum bersikap, bukan tak mendukung hak angket.

"Sebagian (anggota fraksi) pro angket, sebagian ingin hati-hati dan wait and see. Saran ketum (Zulkifli) yang penting jangan gaduh," ujar Hanafi.

Dikatakannya, jika pun PAN sudah bersikap, dukungan hak angket akan tetap berdasarkan politik yang santun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement