REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang dipenuhi sekitar 3.000
pendekar pencak silat Pagar Nusa dari Jawa Tengah dan beberapa perwakilan seluruh Indonesia, Ahad (29/3).
“Kita wajib memperjuangkan Islam dan NKRI. Tidak hanya itu, melindungi kaum minoritas yang tertindas. Juga selalu menjaga ajaran tasamuh (toleran), tawasuth (moderat), tawazun (proporsional) dan i’tidal (konsisten) untuk menjaga NKRI,” ujar Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Dr As’ad Said Ali yang menjadi inspektur upacara dalam apel akbar itu.
As’ad ingin agar para pendekar NU meneruskan perjuangan alim ulama agar generasi penerus bisa melanjutkan.
Apel Akbar itu merupakan puncak dari kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Pencak Silat NU Pagar Nusa yang mengambil tema “Pagar Nusa Menjadi Benteng NKRI dari Ancaman Radikalisme dan Terorisme”.
Ketua Pengurus Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa Aizzuddin Abdurrahman dalam apel akbar itu mengingatkan bahwa Pagar Nusa merupakan bagian pagarnya NU dan bangsa Indonesia.
Sehingga Pagar Nusa akan menjaga pesantren, kiai dan ulama, serta dengan selalu menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI.
“Kita harus bermitra dengan pemerintah, karena ini menjadi tanggung jawab kita bersama TNI dan Polri. Kita mewarisi ajaran yang dibawa Wali Songo dalam mendakwahkan Islam dengan santun, amar ma’ruf bil ma’ruf
mengajak kepada Islam dengan cara yang baik, tidak berbuat kekerasan dalam mengajak Islam,” katanya.