REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani asal Cianjur, Jawa Barat, yang tergabung dalam Himpunan Petani Organik Cianjur Indonesia (HIPOCI) bisa mendapat penghasilan yang lebih tinggi setelah beralih ke tanaman organik.
"Ada peningkatan harga jual yang menambah kesejahteraan petani," kata salah satu petani Cianjur, Sugandi, Ahad (29/3).
Sugandi mengatakan peningkatan penghasilan mereka bisa mencapai 20 persen karena beras yang dihasilkan lebih bagus dan memiliki harga yang lebih tinggi. "Hasil panennya beda, beras lebih sehat dan harganya juga lebih tinggi, naik 20 persen dari harga biasanya," jelasnya.
Selain itu, para petani tidak hanya memiliki harga tawar yang lebih tinggi tetapi juga berkontribusi menjaga lingkungan, menjaga keberlanjutan produksi yang ramah lingkungan, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani karena pertanian yang bebas dari bahan-bahan kimia.
Menurut Sugandi peralihan ke pertanian organik pun tidak mudah. Himpunan pertanian tersebut dibantu perusahaan air minum kemasan AQUA untuk pelatihan, pendampingan dan pemberian modal sejak tahun 2011.
Kini, sudah ada sekitar 1.000 petani yang beralih ke organik. Selain itu, para ibu-ibu pun mengembangkan tanaman sayuran organik di halaman rumah mereka dengan menanam sawi, cabe, bawang daun, dan lainnya. "Awalnya susah karena masih banyak yang belum mengerti, tetapi akhirnya banyak tertarik," ujar Sugandi.
"Peralihan ke organik ini bedanya hanya teknis pengolahannya kalau cara menanam sama saja," tambahnya.