Senin 30 Mar 2015 01:23 WIB

‘Pemindahan Pelabuhan Cilamaya ke Indramayu Dinilai Pilihan Tepat’

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Pelabuhan Cilamaya (Ilustrasi)
Foto: IST
Pelabuhan Cilamaya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Rencana pemindahan lokasi pelabuhan internasional dari Cilamaya, Kabupaten Karawang ke Kabupaten Indramayu oleh Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM), dinilai sebagai pilihan yang tepat.

 

‘’Dengan adanya statement dari Kementerian ESDM yang menyatakan bahwa lokasi pelabuhan sebaiknya digeser ke Balongan, saya sangat mengapresiasi,’’ ujar Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, di Indramayu, Ahad (29/3).

 

Ono mengatakan, pemindahan lokasi pelabuhan internasional dari Cilamaya ke Kabupaten Indramayu merupakan pilihan yang tepat. Pasalnya, dari sisi ketersediaan lahan, di Kabupaten Indramayu masih banyak terdapat lahan yang kosong.

Selain itu, tambah Ono, posisi maupun kedalaman laut di Indramayu juga memenuhi syarat untuk menjadi lokasi pelabuhan besar. Ditambah lagi, tahun ini akan dibuka jalan tol Cikapali sehingga sarana infrastruktur jalan pun terpenuhi.

Ono menilai, jika pembangunan pelabuhan internasional itu benar-benar digeser ke Kabupaten Indramayu, maka akan sangat memberikan nilai positif bagi daerah tersebut. Pasalnya, pembangunan pelabuhan internasional akan diikuti pembangunan-pembangunan lain, terutama di bidang agro-maritim, yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.

 

Ono menyebutkan, tingkat pengangguran di Kabupaten Indramayu, tinggi. Dengan adanya pelabuhan, maka jumlah pengangguran bisa berkurang.

 

‘’Karena itu, saya sebagai anggota DPR RI, berharap pelabuhan Cilamaya benar-benar digeser ke Indramayu,’’ tutur anggota DPR RI dari dapil Indramayu-Cirebon itu.

 

Namun, Ono mengakui, proses penentuan lokasi pelabuhan tersebut akan membutuhkan waktu yang lama dan dilakukan secara marathon. Dibutuhkan pembahasan lebih detail lagi antara Kementrian ESDM, Perhubungan, Perikanan dan Kelautan maupun Presiden Jokowi.

 

Seperti diketahui, rencana pembangunan pelabuhan internasional di Cilamaya ditentang sejumlah pihak. Pasalnya, keberadaan pelabuhan di lokasi tersebut bisa mengancam keberlangsungan produksi migas di lepas pantai, pipa migas, anjungan untuk pengeboran migas, serta hasil produksi migas.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement