REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyeriusi capaian swasembada pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) merancang pelaksanaan upaya khusus (Upsus) untuk percepatannya pada Senin (30/3). Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan pengarahan sekaligus membuka acara.
"Kita ingin semua dilakukan dengan cepat dan terarah, semua harus turun pantau proses penyaluran bantuan pertanian agar benar-benar untuk petani," kata Mentan, Senin (30/3).
Dipaparkan Mentan, sasaran swasembada pangan dengan APBN-P tahun 2015 di antaranya rehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk areal pertanaman seluas 1,1 juta hektare dan optimalisasi lahan seluas 530 ribu hektare. Selain itu pengadaan benih padi dan jagung untuk areal pertanaman seluas 3,6 juta hektare dan mengadakan system of rice intensification (SRI) seluas 200 ribu hektare.
Upaya lainnya yakni pengembangan seribu desa mandiri benih, bantuan pupuk untuk areal pertanaman seluas 3,6 hektar dan perluasan areal pertaman kedelai seluas 300 ribu hektare. Kemudian bantuan alsintan 41 ribu unit, percepatan kelahiran ternak sapi sebanyak dua jutanakseptor, pengadaan bibit sapi 1.200 ekor, pengadaan induk ternak sapi/kerbau sebanyak 30 ribu ekor atau 332 kelompok.
"Kita juga mengupayakan pembangunan kebun benih induk dan kebun benih datar tebu pada areal seluas 12 ribu hektare," ujar menteri.
Ia juga menambahkan tanaman hortikultura dimasukkan dalam prioritas di antaranya pengembangan cabai dan bawang merah pada lahan seluas 2.438 hektare, pengembangan kakao dan komoditas unggulan perkebunan lainnya seluas 185 ribu hektare. Tak lupa pengembangan usaha agribisnis pedesaan untuk dua ribu gapoktan dan asuransi pertanian untuk areal pertanaman seluas 1,041 juta hektare.
Upsus pun dilakukan agar koordinasi pelaksanaannya dapat lancar dan terarah. Di samping agar pendampingan dan penawalan penyaluran bantuan pertanian dapat lebih intensif.