Senin 30 Mar 2015 18:02 WIB

DPD: Harga BBM Jangan Seperti 'Yoyo'

Ketua DPD Irman Gusman dan Ketua BKPM Franky Sibarani
Ketua DPD Irman Gusman dan Ketua BKPM Franky Sibarani

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman menyatakan pemerintah jangan menaik-turunkan harga bahan bakar minyak (BBM) seperti mainan yoyo. Menurutnya, harus ada ketentuan batas waktu periode penaikan maupun penurunan harga.

"Harga BBM tidak boleh kayak 'yoyo' gitu, turun-naik. Harus ada batas waktu, apakah per enam bulan, per satu tahun. Namun, harganya tidak boleh mengikuti pasar," katanya di Semarang, Senin (30/3).

Hal tersebut diungkap politikus asal Sumatera Barat itu usai menyampaikan orasi ilmiah pada peringatan Dies Natalis Ke-50 Universitas Negeri Semarang (Unnes). Pada kesempatan itu, Irman menyampaikan orasi ilmiah yang mengangkat tema "Pembangunan Sumber Daya Insani Yang Unggul dan Berkarakter Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)".

Menurut pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat, 11 Februari 1962 itu, penentuan harga BBM yang mengikuti mekanisme pasar bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau begini masyarakat jadi kesulitan. Masalahnya, pada psikologi harga. Kecenderungannya kalau BBM naik Rp500/liter, tarif bus naik, oplet naik, (harga, red) ini naik," tukasnya. Ia mengatakan pihaknya tidak melarang pemerintah menaikkan atau menurunkan harga BBM, tetapi harus ada mekanisme yang diterapkan untuk menjaga harga-harga kebutuhan masyarakat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement